PUISI-KU UNTUK MEREKA PARA PENDAKU TUHAN

Jika engkau memang PENGAMAL AGAMA yang setia
Masuklah “ke rumah” sesamamu manusia yang miskin
Maka disana engkau akan menemukan Tuhan
Sehingga amalan agamamu menjadi nyata

Jika engkau memang seorang USTAZ & USTAZAH yang berbudi
Masuklah “ke rumah” sesamamu
manusia yang berkekurangan
Maka disana engkau akan menemukan Tuhan
Sehingga berdasarlah tausiahmu

Jika engkau memang seorang IMAM yang berbudi
Masuklah “ke rumah” sesamamu manusia yang berpengetahuan sederhana
Maka disana engkau akan menemukan Tuhan
Sehingga berdasarlah ajaranmu

Jika engkau memang seorang PENDETA yang berbudi
Masuklah “ke rumah” sesamamu manusia yang berkarut masalah
Maka disana engkau akan menemukan Tuhan
Sehingga tersadarlah engkau akan kenyamananmu

Jika engkau memang seorang PENJAGA & PENGAWAL HUKUM yang berbudi jujur
Masuklah “ke rumah” sesamamu manusia yang berpengetahuan hukum rendah
Maka disana engkau akan menemukan hukum Tuhan
Sehingga tersadarlah engkau akan ketamakanmu

Jika engkau memang seorang PEMBUAT HUKUM yang berakhlak mulia
Masuklah “ke rumah” sesamamu manusia yang tidak mengerti hukum itu
Maka disana engkau akan menemukan hukum Tuhan
Sehingga tersadarlah engkau akan kezalimanmu

Jika engkau Memang Seorang Manusia Yang Berakhlak Manusia Mulia;
Yang Mendaku PENGAMAL AGAMA, USTADZ, IMAM, PENDETA, PANDITA, ULAMA, GURU, PENJAGA & PENGAWAL HUKUM, PEMBUAT HUKUM dan/atau apapun namanya, apapun gelarnya dan apapun agama & kepercayaannya

Lihatlah “Ke-kedalaman hidup” Sesamamu Manusia Yang Tidak Sanggup Memahami Hukum, Politik, Agama dan Politisasi Agama
Atas Nama Hukum Atau Politisasi Hukum Atas Nama Agama.

Lihatlah Mereka, Sesamamu manusia itu, Hai kamu Para Pendaku TUHAN
Disana Mereka Hanya Tau Berusaha Menjalani Hidup Mereka Dengan Sederhana di Tengah Himpitan Hidup Yang Menjerat Leher Mereka, Tetapi Mereka Tetap Jujur Kepada Kehidupan, Sambil Berserah Kepada Pencipta (apapun NamaNya)

Lihatlah Mereka, Sesamamu manusia itu, Hai kamu Para Pendaku TUHAN
Lihatlah Mereka, Mereka Ada Di Depan Retina Matamu dan Moncong Hidungmu
Sampai-sampai Baunya Pun engkau Bisa Menciumnya
Namun Tetap Saja engkau lebih memilih Diam Tak Peduli
Kau lebih Suka MENDEKAM Di ZONA NYAMAN-mu, SAMBIL SESEKALI, BAHKAN TERLAMPAU SERING NAMA TUHAN TERGAUNG DARI MULUTMU Demi Mempertahankan ZONA NYAMAN-mu Itu

Lihatlah Mereka, Sesamamu manusia itu, Hai kamu Para Pendaku Tuhan
Lihatlahtlah Mereka, Sesamamu manusia itu, Mereka Sesamamu Yang Miskin,
Mereka Sesamamu Yang Tidak Paham,
Mereka Sesamamu Yang Berkarut Masalah Hidup,
Mereka Sesamamu Yang Tidak Bisa Bersekolah,
Mereka Sesamamu Yang Melarat di Ujung Negeri kita.

Lihatlah Mereka, Sesamamu manusia itu, Hai kamu Para Pendaku Tuhan
Lihatlah Mereka, Maka Disana engkau Akan Menemukan Dirimu Yang Tidak Ada Apa-Apanya
Lihatlah Mereka, Sesamamu manusia itu, Hai kamu Para Pendaku Tuhan
Sehingga Tersadarlah engkau Betapa Jahatnya Perbuatanmu Kepada Mereka Selama Ini

Lihatlah Mereka,Sesamamu manusia itu, Hai kamu Para Pendaku Tuhan
Sehingga Tersadarlah engkau Betapa Nistanya dirimu Telah Melacurkan TUHAN Demi ZONA NYAMANmu Selama Ini
Lihatlah Mereka,Sesamamu manusia itu, Hai kamu Para Pendaku Tuhan
Sehingga engkau tau PANTASNYA: TIDAK LAYAK engkau MENDAKU TUHAN DENGAN LIDAHMU, BAHKAN HATIMU


Yossa Pratiwi

29/7/2015. 00.08






Komentar

Postingan Populer