APESNYA BERMOTOR

Sejak berkendara motor ke tempat kerja efisiensi waktu semakin terkendali.
Letak kantor awalnya berada di Sunan Drajad, Rawamangun. Jadi dari rumah menempuh kemacetan yang luar biasa, ditambah lagi berat di ongkos untuk gaji sopir angkot. Bayangkan saja sehari pulang-pergi kantor menghabiskan maksimal 25 ribu,
coba hitung sendiri perbulannya berapa ya??
Nah, semenjak berkendara menggunakan sepeda motor ongkos lebih irit. Per 3 hari rata-rata hanya menghabiskan 20 rb untuk full bensin. Lebih irit setengahnya. Kantong aman.

Rawamangun: (Feb 2015)
  • Hari pertama pergi kantor menggunakan sepeda motor hari pertama juga Jakarta Banjir (Feb-2015). 
  • Ujan-ujan saya harus konsentrasi penuh, ehhhh ban mobil merah (ntah dari mana datangnya) nerabas/jari-jari kaki kanan saya di lindes. Sampe sekarang masih ada bekasnya dan masih agak ngilu kalau dirasa-rasa, kalau enggak dirasa-rasa ya enggak berasa.
  • Hampir terpeleset karena licinnya ban motor baru (biasa ban baru agak dikit norak). Untungnya bisa mengendalikan motor.
  • Pernah terjatuh juga di perlintasan kereta api (kondisi hujan). Karena lagi-lagi ban motor yang masih baru itu licin (motor lecet). Untungnya abang-abang penjaga rel kereta api bantuin berdiriin dan dorong dari belakang.
  • Agak kesel kalau pas berkendara sepeda motor didepan itu orang pacaran. Mereka ber2 jadi manusia indigo, seperti punya dunia sendiri. Tidak mementingkan pengendara-pengendara lainnya sekitar. Berada di posisi tengah terus, kecepatannya hanya 20 km/jam, lampu sen ke kanan terus. Kan saya mau nyalip jadi ragu-ragu, bayangin aja...kamprettt!!

14 Maret 2015 Pindahan kantor dari Rawamangun - Grand Galaxy Bekasi.
Ternyata kantor baru lebih dekat dari rumah saya di Desa Pabuaran.
Menggunakan sepeda motor paling cepat (50-60km/jam) 30mnt sdh sampe kantor.

Grand Galaxy: (Maret 2015)
  • Apesnya naik motor, pas mau berangkat kerja dengan keadaan gerimis kecil. Tidak melihat ada lobang di tengah-tengah karena belum menguasai jalan-jalan di sekitar. Saya jatuh dari motor, untuk tidak apa-apa, cuma lecet dan agak tergilir, karena kaki/mata kaki tertimpa motor.
  • Sehabis hujan biasanya becek. Keadaannya macet, didepan saya anak abg. Disamping yang kami lewati ada got kecil menggenang air hujan + lumpur. Ntah anak itu tidak hati-hati atau grogi karena macet kemudian ban motor si anak abg itu masuk ke got.  Ditambah orang dibelakang saya klakson terus. Mungkin efek grogi x ya. Pas anak itu ngegas kenceng ban belakangnya muter di tempat dan air hujan+lumpur itu muncrat ke saya orang yang pas dibelakangnya (helm, baju, motor saya, habis kena kuyup basahnya lumpur).  "WOIII!!! ATI-ATI DONK!!!! KAMPRET!!!" Trus si anak abg itu langsung lari jauh ke depan tanpa rasa bersalah sedikit pun.  Saya pun bukan mengejar anak itu malah menepi membersihkan diri. Untuk saya tidak terlalu penting berkoar-koar dan minta pertanggung jawaban. Kalau dipikir-pikir, apa kita akan melakukan hal serupa juga saat situasi tertekan dan grogi (kehilangan kendali diri) ??

Ya, begitulah...

Cerminan dan kualitas seseorang/sebuah bangsanya adalah ketika seseorang berada di jalan/jalan-jalan yang banyak lobangnya hanya di tambal bukan di perbaiki dari awal.

Seperti bangsa yang tercinta ini. Semakin banyak yang ditutup-tutupi dan berkoar-koar untuk menutupi kesalahannya itu.


Ya, berhati-hatilah dan jangan lupa sarapan sebelum berkendara diatas sepeda motor.

Komentar

Postingan Populer